Selasa, 23 Januari 2024

Aksi Nyata Topik 2 Perspektif Sosio-Kultural

 

Pada topik dua ini membahas mengenai Konsep dasar perspektif sosio-kultural dalam pendidikan. Topik ini memberikan pemahaman mengenai SES dan CHAT yang akan ditemui oleh pendidik dalam dunia pendidikan. Sehingga pendidik dapat secara efektif memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki oleh peserta didik.

 


1. Mulai dari diri

Apa yang anda pikirkan tentang topik ini sebelum sebelum memulai proses pembelajaran?

Sebelum memulai pembelajaran, saya memiliki pandangan bahwa keberagaman sosial, budaya, ekonomi, dan politik mempengaruhi karakter setiap peserta didik, sehingga setiap individu memiliki karakter yang berbeda-beda. Sebagai pendidik, penting untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan keberagaman peserta didik agar dapat mempertimbangkan perbedaan tersebut dalam kelas. Konsep sosiokultural harus dipahami dengan baik karena akan diterapkan dalam pembelajaran, terutama dalam memerdekakan peserta didik. Dengan memahami konsep ini, pendidik dapat melakukan asesmen yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik sehingga hasil pembelajaran dapat lebih optimal.

2. Eksplorasi Konsep

Apa yang anda pelajari dari konsep yang ada dalam topik ini?

Dalam topik ini, saya mempelajari konsep dasar dalam perspektif sosiokultural dalam pendidikan, yaitu Socioeconomic Status (SES) dan Cultural Activity Theory (CHAT). Konsep ini memiliki pengaruh besar dalam membentuk dasar sosialisasi kognitif anak melalui interaksi sosial dan hubungan antara orang dewasa dan anak-anak.

SES adalah cara untuk mengelompokkan individu atau keluarga berdasarkan kemampuan ekonomi dan status sosial. Perbedaan antar kelompok SES dapat mempengaruhi pembentukan perkembangan individu, karena setiap individu memiliki pola interaksi yang berbeda. Hal ini sangat penting dalam pendidikan, karena perbedaan ini akan mempengaruhi cara pandang dan kebutuhan belajar setiap peserta didik. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penilaian atau assessment yang sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki oleh peserta didik.

 

3. Ruang Kolaborasi

Apa yang anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan anda dalam ruang kolaborasi?

Di bagian ruang kolaborasi, kami dan rekan-rekan satu kelompok membahas perspektif sosiokultural dalam buku bacaan, seperti "Belajar Berdemokrasi" (halaman 58-75), "Ray Pecandu Game Online" (76-92), dan "Melawan Setan Bermata Runcing: Pengalaman Pergerakan Pendidikan Sokola" (halaman 125-156). Dari bacaan tersebut, kami menyimpulkan bahwa proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk faktor lingkungan sosial. Oleh karena itu, guru perlu mengatasi dan mencari solusi atas tantangan yang timbul dari interaksi sosial di kelas. Strategi dan model pembelajaran yang tepat harus diterapkan agar pengalaman belajar siswa dapat dioptimalkan.

Sebagai fasilitator pembelajaran, guru harus memiliki kompetensi dalam menciptakan suasana pembelajaran yang mendukung perkembangan sosial dan kognitif anak-anak. Selain itu, guru juga harus memastikan bahwa interaksi sosial dapat berdampak positif pada proses pembelajaran.


 

4. Demonstrasi Kontekstual

Apa hal penting yang anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang anda jalani bersama kelompok?

Kami telah melakukan demonstrasi konstektual dan diskusi tentang pentingnya pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan latar belakang sosial ekonomi peserta didik untuk mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran dan menemukan solusi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kami percaya bahwa pendekatan pembelajaran yang inklusif, relevan, dan bermanfaat bagi peserta didik sangat penting. Metode pembelajaran harus beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik untuk memudahkan pemahaman dan meraih hasil yang baik.

5. Elaborasi Pemahaman

    Sejauh ini apa yang sudah anda pelajari mengenai topik ini?

Saya mempelajari perspektif sosiokultural dalam pendidikan, termasuk SES dan Cultural Activity Theory (CHAT). Topik ini membantu saya memahami pola interaksi sosial yang memengaruhi individu dan pendidikan mereka, sehingga membentuk aktivitas sosial. Perbedaan latar belakang siswa, pola pikir, serta karakter yang beragam akan mempengaruhi pembelajaran yang dilakukan.

    Apa hal baru yang anda pahami atau yang sudah berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai?

Sebelum pembelajaran dimulai, saya sudah memiliki pemahaman awal tentang sosio ekonomi. Namun, setelah pembelajaran, ada beberapa hal baru yang saya pahami tentang sosio ekonomi. Beberapa hal tersebut antara lain:

·       Keterkaitan antara sosial dan ekonomi - Setelah mempelajari sosio ekonomi,saya menyadari betapa eratnya keterkaitan antara aspek sosial dan ekonomi. Misalnya, kemiskinan dapat mempengaruhi kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial.

·       Pentingnya mengambil kebijakan yang tepat - saya menyadari betapa pentingnya pengambilan kebijakan yang tepat dalam sosio ekonomi. Kebijakan yang tepat dapat membantu meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi, sedangkan kebijakan yang buruk dapat memperburuk masalah sosial dan ekonomi.

·       Perubahan dalam pola pikir - Setelah mempelajari sosio ekonomi, saya mengalami perubahan dalam pola pikir. Saya lebih memahami pentingnya keadilan sosial dan merasa terpanggil untuk membantu mengatasi masalah sosial dan ekonomi yang ada di sekitar saya.

    Apa yang ingin anda pelajari lebih lanjut?

 

Saya ingin memperdalam pemahaman saya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi SES seseorang. Misalnya, bagaimana pendidikan dapat memengaruhi SSE seseorang, atau bagaimana perbedaan jenis pekerjaan dapat memengaruhi SSE.

6. Koneksi Antar Materi

Apa yang anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Dalam mata kuliah ini, saya mempelajari konsep penting tentang bagaimana seorang guru dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan, minat, bakat, dan potensi mereka secara lebih mendalam. Konsep ini dapat dihubungkan dengan materi-materi pada mata kuliah lainnya, sehingga membantu saya dalam membangun koneksi antar materi dalam belajar.

 

7. Aksi Nyata

    Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

Pembelajaran perspektif sosio-kultural memiliki manfaat yang sangat penting bagi kesiapan saya sebagai guru. Dalam pembelajaran ini, saya akan mempelajari hubungan antara budaya, masyarakat, dan pendidikan. Hal ini akan membantu saya untuk memahami bagaimana budaya dan latar belakang siswa mempengaruhi cara mereka belajar dan berinteraksi di kelas.

Dengan memahami perspektif sosio-kultural, saya juga akan dapat mengembangkan strategi pengajaran yang lebih efektif dan inklusif. Saya dapat mengambil pendekatan yang lebih holistik dalam mendidik siswa dengan mengakui peran budaya dan latar belakang siswa dalam proses pembelajaran.

Selain itu, penggunaan perspektif sosio-kultural juga dapat membantu saya dalam mengatasi perbedaan sosial, ekonomi, dan budaya yang mungkin terjadi di kelas. Guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif di mana semua siswa merasa dihargai dan diterima.

    Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Kesiapan saat ini berada pada skala 7 alasannya karena saya merasa pemahaman yang dipahami masih perlu dipelajari kembali. Saya merasa masih kurang namun, masih mencoba belajar dan melakukan implementasi konsep dalam pemberian layanan nantinya.


 

    Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Saya perlu menyiapkan berbagai pemahaman bagaimana menjadi guru yang dapat memerdekakan peserta didik, membuat suasana belajar yang menyenangkan dan memberikan umpan balik yang konstruktif kepada peserta didik

 

Rabu, 17 Januari 2024

Koneksi Antar Materi - Pendidikan dan Nilai Sosial Budaya


Sebelum saya mempelajari Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara, saya percaya bahwa peserta didik dan pembelajaran di kelas hanya berkutat pada materi pelajaran yang harus dikuasai. Saya merasa bahwa pendidikan hanya bertujuan untuk memperoleh nilai dan sertifikat, bukan untuk mengembangkan diri secara holistik. Saya juga percaya bahwa guru hanya sebagai pengajar yang memberikan instruksi dan peserta didik hanya sebagai penerima informasi. Namun, setelah saya mempelajari Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara, saya menyadari bahwa pendidikan seharusnya lebih dari sekadar memperoleh nilai dan sertifikat. Pendidikan seharusnya bertujuan untuk mengembangkan seluruh aspek peserta didik, baik secara fisik, mental, maupun sosial. Selain itu, guru seharusnya bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing yang membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi diri mereka. Sementara itu, peserta didik seharusnya tidak hanya sebagai penerima informasi, tetapi juga sebagai pihak yang aktif dalam proses pembelajaran. Dari sini, saya percaya bahwa pendidikan harus dilihat sebagai investasi jangka panjang untuk masa depan peserta didik. Selain itu, pendidikan yang berkualitas harus mengembangkan keseluruhan aspek diri peserta didik untuk mempersiapkan mereka menjadi generasi yang tangguh dan mampu berkontribusi bagi masyarakat dan bangsa.

Setelah mempelajari Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara, banyak hal yang berubah dari pemikiran atau perilaku seseorang. Pertama-tama, kita akan lebih memahami tentang pentingnya pendidikan karakter. Ki Hadjar Dewantara sangat menekankan pentingnya pendidikan karakter dalam proses belajar mengajar. Hal ini sangat penting untuk membentuk generasi yang lebih baik dan berakhlak mulia.

Kedua, kita juga akan mempelajari tentang pentingnya menghargai keberagaman. Ki Hadjar Dewantara sangat memperjuangkan hak pendidikan bagi semua orang tanpa terkecuali. Beliau memandang bahwa setiap individu memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Oleh karena itu, kita akan lebih menghargai keberagaman dan tidak melakukan diskriminasi terhadap siapa pun.

Ketiga, kita juga akan mempelajari tentang pentingnya pendidikan sebagai sarana untuk memperjuangkan kemerdekaan. Ki Hadjar Dewantara sangat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui pendidikan. Beliau percaya bahwa pendidikan dapat menjadi sarana untuk memperjuangkan kemerdekaan dan mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Dengan mempelajari Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara, kita akan lebih memahami tentang pentingnya pendidikan karakter, menghargai keberagaman, dan memperjuangkan kemerdekaan. Oleh karena itu, pemikiran dan perilaku kita akan berubah menjadi lebih positif dan berakhlak mulia.


 

Ki Hajar Dewantara, atau sebelumnya dikenal sebagai Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang sangat berpengaruh. Ia dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional dan diperingati setiap tahun pada tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional. Untuk merefleksikan pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam kelas, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama-tama, guru dapat memperkenalkan siswa pada konsep "Melahirkan Anak Cerdas" yang diperkenalkan oleh Ki Hajar Dewantara. Konsep ini menekankan pentingnya memperlakukan siswa sebagai individu yang unik dan memberikan kesempatan mereka untuk berkembang secara maksimal.

Selain itu, guru juga dapat memperkenalkan konsep "Taman Siswa" yang juga diperkenalkan oleh Ki Hajar Dewantara. Konsep ini menekankan pentingnya pendidikan informal dan pengembangan diri melalui kegiatan di luar kelas. Guru juga dapat memperkenalkan konsep "Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karso, tut wuri handayani" yang merupakan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Konsep ini menekankan pentingnya memahami diri sendiri, membangun kemampuan dan keterampilan, dan mampu membimbing orang lain.  Dengan menerapkan konsep-konsep tersebut, kelas dapat merefleksikan pemikiran Ki Hajar Dewantara yang menekankan pentingnya pendidikan yang mengembangkan individu secara menyeluruh dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang secara maksimal.

 

Senin, 01 Januari 2024

Topik 1 Aksi Nyata Perspektif Sosio Kultural

 Pentingnya Konteks Sosial, Budaya dan Interaksi dalam Pendidikan


Dalam mata kuliah Perspektif Sosiokultural Dalam Pendidikan, saya mempelajari pentingnya memperhatikan konteks sosial, budaya, dan interaksi dalam proses belajar mengajar. Topik ini membantu saya memahami berbagai perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik, serta bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi dunia pendidikan di Indonesia dari masa penjajahan hingga saat ini. 

Setelah mempelajari topik pertama, berikut adalah refleksi saya:

Refleksi Pembelajaran Perspektif Sosiokultural

1.      Mulai Dari Diri : Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Sebelum memulai proses pembelajaran, saya memikirkan bagaimana ilmu yang saya peroleh saat mempelajari perspektif sosiokultural dapat diterapkan pada situasi di mana saya menghadapi peserta didik dengan latar belakang sosial dan budaya yang berbeda-beda.

2.     Eksplorasi Konsep: Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini? 

Konsep sosiokultural mengajarkan bahwa faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik mempengaruhi proses pendidikan di Indonesia, bahkan sejak zaman kolonial hingga masa kini. Sejarah perjalanan pendidikan di Indonesia menunjukkan bahwa pendidikan sebelum kemerdekaan tidak bertujuan untuk mencerdaskan masyarakat, melainkan menciptakan sumber daya manusia yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah Jepang dan Belanda. Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan di Indonesia mendirikan sekolah Taman Siswa dengan tujuan memajukan pendidikan di Indonesia setelah kemerdekaan. Namun, pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik.

3.     Ruang Kolaborasi: Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi? 

Kami menonton lima video bersama dan mempelajari bahwa ketidakmerataan pendidikan masih terjadi di Indonesia, terutama di daerah terpencil yang kekurangan sarana dan prasarana, seperti bangunan sekolah dan tenaga pendidik. Namun, pemerintah daerah berusaha meningkatkan mutu pendidikan di daerah terpencil dengan mengirimkan pengajar muda dari kota untuk mentransfer ilmu baru, seperti belajar bahasa asing dan menggunakan media interaktif. Hal ini membuat anak-anak di daerah tersebut semakin bersemangat untuk belajar dan mengasah bakat mereka.

4.     Demonstrasi Kontekstual: Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Melalui proses demonstrasi kontekstual bersama kelompok, saya belajar bahwa kolaborasi dan diskusi merupakan kunci untuk mencapai tujuan bersama. Kami juga belajar bagaimana mempresentasikan hasil kerja kami secara jelas dan membantu rekan-rekan kami dalam menjawab pertanyaan.

5.     Elaborasi Pemahaman:

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? 

Pendidikan multikulturalisme mengajarkan nilai pentingnya menghargai heterogenitas baik suku, budaya, etnis, dan sebagainya. Dalam proses pembelajaran, penting untuk menekankan pada prinsip kebersamaan, saling menghormati, menerima, dan menghargai perbedaan antar peserta didik.

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

Kegiatan pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan atau kondisi sosiokultural yang terdapat di sekolah, sehingga guru dapat merancang kegiatan pembelajaran yang relevan dengan kondisi sosiokultural yang ada agar kebutuhan peserta didik selama proses pembelajaran dapat terpenuhi.

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?  

Cara menerapkan konsep-konsep dalam perspektif sosiokultural dalam merancang dan melaksanakan strategi pembelajaran yang dapat mendukung keberagaman peserta didik dalam proses pembelajaran.

6.     Koneksi Antar Materi: Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain? 

Mata kuliah Perspektif Sosiokultural memiliki keterkaitan dengan mata kuliah lainnya seperti Filosofi Pendidikan Indonesia, yaitu pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dari waktu ke waktu yang dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Sebagai guru, kita harus menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan latar belakang yang dimiliki oleh peserta didik. Terdapat pula kaitan dengan mata kuliah Pembelajaran Berdiferensiasi, yaitu pembelajaran dengan tujuan memenuhi kebutuhan masing-masing peserta didik. Setiap peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Kaitannya juga dengan mata kuliah Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajaran, di mana peserta didik memiliki latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang berbeda-beda sehingga guru harus memahami karakter peserta didik dengan baik untuk menciptakan pembelajaran yang efektif.

7.     Aksi Nyata:

Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru? 

Manfaat mempelajari topik ini untuk menjadi seorang guru adalah untuk mempersiapkan diri sebagai mediator dalam mengembangkan pengetahuan peserta didik dengan menerapkan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik dan menyesuaikan dengan keadaan sosial budaya lingkungan belajar peserta didik.

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Kesiapan dalam menghadapi peserta didik dengan keberagaman mereka adalah 7. Alasannya adalah karena belum pernah secara langsung mengimplementasikan konsep sosiokultural dan belum mengetahui kondisi peserta didik secara langsung sehingga masih membutuhkan waktu untuk mengamati latar belakang peserta didik yang berbeda-beda dan juga memperoleh ilmu yang lebih tentang sosiokultural yang akan dipelajari pada topik-topik berikutnya.

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Menambah pengetahuan dengan mempelajari konsep sosiokultural lebih mendalam melalui kegiatan kuliah dan tugas secara optimal sehingga mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh saat menjadi guru profesional di masa depan.

 

 

 

Isu-Isu Penyelenggaraan Pendidikan dan Pembelajaran di Sekolah dalam Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi & Politik di Indonesia

    Penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah merupakan sebuah proses kompleks yang terpengaruh oleh berbagai faktor, ter...