Pentingnya Konteks Sosial, Budaya dan Interaksi dalam Pendidikan
Dalam mata kuliah Perspektif Sosiokultural Dalam
Pendidikan, saya mempelajari pentingnya memperhatikan konteks sosial, budaya,
dan interaksi dalam proses belajar mengajar. Topik ini membantu saya memahami
berbagai perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik, serta bagaimana
faktor-faktor tersebut mempengaruhi dunia pendidikan di Indonesia dari masa
penjajahan hingga saat ini.
Setelah mempelajari topik pertama, berikut adalah refleksi saya:
Refleksi Pembelajaran Perspektif Sosiokultural
1. Mulai Dari Diri : Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?
Sebelum memulai proses pembelajaran, saya memikirkan bagaimana ilmu yang saya peroleh saat mempelajari perspektif sosiokultural dapat diterapkan pada situasi di mana saya menghadapi peserta didik dengan latar belakang sosial dan budaya yang berbeda-beda.
2. Eksplorasi Konsep: Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?
Konsep sosiokultural mengajarkan bahwa faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik mempengaruhi proses pendidikan di Indonesia, bahkan sejak zaman kolonial hingga masa kini. Sejarah perjalanan pendidikan di Indonesia menunjukkan bahwa pendidikan sebelum kemerdekaan tidak bertujuan untuk mencerdaskan masyarakat, melainkan menciptakan sumber daya manusia yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah Jepang dan Belanda. Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan di Indonesia mendirikan sekolah Taman Siswa dengan tujuan memajukan pendidikan di Indonesia setelah kemerdekaan. Namun, pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik.
3. Ruang Kolaborasi: Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?
Kami menonton lima video bersama dan mempelajari bahwa ketidakmerataan pendidikan masih terjadi di Indonesia, terutama di daerah terpencil yang kekurangan sarana dan prasarana, seperti bangunan sekolah dan tenaga pendidik. Namun, pemerintah daerah berusaha meningkatkan mutu pendidikan di daerah terpencil dengan mengirimkan pengajar muda dari kota untuk mentransfer ilmu baru, seperti belajar bahasa asing dan menggunakan media interaktif. Hal ini membuat anak-anak di daerah tersebut semakin bersemangat untuk belajar dan mengasah bakat mereka.
4. Demonstrasi Kontekstual: Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?
Melalui proses demonstrasi kontekstual bersama kelompok, saya belajar bahwa kolaborasi dan diskusi merupakan kunci untuk mencapai tujuan bersama. Kami juga belajar bagaimana mempresentasikan hasil kerja kami secara jelas dan membantu rekan-rekan kami dalam menjawab pertanyaan.
5. Elaborasi Pemahaman:
Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?
Pendidikan multikulturalisme mengajarkan nilai pentingnya menghargai heterogenitas baik suku, budaya, etnis, dan sebagainya. Dalam proses pembelajaran, penting untuk menekankan pada prinsip kebersamaan, saling menghormati, menerima, dan menghargai perbedaan antar peserta didik.
Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?
Kegiatan pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan atau kondisi sosiokultural yang terdapat di sekolah, sehingga guru dapat merancang kegiatan pembelajaran yang relevan dengan kondisi sosiokultural yang ada agar kebutuhan peserta didik selama proses pembelajaran dapat terpenuhi.
Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?
Cara menerapkan konsep-konsep dalam perspektif sosiokultural dalam merancang dan melaksanakan strategi pembelajaran yang dapat mendukung keberagaman peserta didik dalam proses pembelajaran.
6. Koneksi Antar Materi: Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?
Mata kuliah Perspektif Sosiokultural memiliki keterkaitan dengan mata kuliah lainnya seperti Filosofi Pendidikan Indonesia, yaitu pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dari waktu ke waktu yang dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Sebagai guru, kita harus menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan latar belakang yang dimiliki oleh peserta didik. Terdapat pula kaitan dengan mata kuliah Pembelajaran Berdiferensiasi, yaitu pembelajaran dengan tujuan memenuhi kebutuhan masing-masing peserta didik. Setiap peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Kaitannya juga dengan mata kuliah Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajaran, di mana peserta didik memiliki latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang berbeda-beda sehingga guru harus memahami karakter peserta didik dengan baik untuk menciptakan pembelajaran yang efektif.
7. Aksi Nyata:
Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?
Manfaat mempelajari topik ini untuk menjadi seorang guru adalah untuk mempersiapkan diri sebagai mediator dalam mengembangkan pengetahuan peserta didik dengan menerapkan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik dan menyesuaikan dengan keadaan sosial budaya lingkungan belajar peserta didik.
Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?
Kesiapan dalam menghadapi peserta didik dengan keberagaman mereka adalah 7. Alasannya adalah karena belum pernah secara langsung mengimplementasikan konsep sosiokultural dan belum mengetahui kondisi peserta didik secara langsung sehingga masih membutuhkan waktu untuk mengamati latar belakang peserta didik yang berbeda-beda dan juga memperoleh ilmu yang lebih tentang sosiokultural yang akan dipelajari pada topik-topik berikutnya.
Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?
Menambah pengetahuan dengan mempelajari konsep sosiokultural lebih mendalam melalui kegiatan kuliah dan tugas secara optimal sehingga mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh saat menjadi guru profesional di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar